Kunci Utama Reiki

kunci reiki
Salam kepada semua pembaca…

Sebelum ni saya ada menyentuh beberapa perkara tentang perlunya seorang pengamal reiki untuk selalu mengawasi dirinya supaya selalu Santai, Senyum dan Pasrah dalam latihan reiki.

Baiklah..kali ni saya nak berkongsi tentang apa itu Kunci Utama Reiki? Suatu konsep yang amat sederhana dan mudah diucap tapi perlukan penghayatan dalam ertikata pada ‘rasa dan perlaksanaannya’. Ianya tidak lain hanyalah PASRAH… Pasrah merupakan sifat yang mulia pada insan dalam penyerahan total kepada Yang Maha Berkuasa dengan menyerahkan segalanya disamping menaruh harapan mendapat pertolongan dan kebaikan.

Sifat ini menyedarkan kita betapa perlunya akan pertolongan Allah dalam segala hal dan hanya kepadaNya kita bergantung harap… buang sifat ego, sombong, takbur yang ada pada diri dan lakukan penyerahan sepenuhnya. Ketidakupayaan, tiada pengetahuan terhadap penyakit yang dialami pesakit serta ketidakmampuan dalam memberi kesembuhan…semua itu di luar jangkaan seorang pengamal reiki.

Seorang doktor akan percaya kepada dirinya dalam menangani pesakit kerana mereka menguasai ilmu perubatan. Walaupun begitu kuasa dan keputusan penyembuhan tiada di tangan mereka. Apalagi bagi pengamal reiki yang amat terhad tentang ilmu perubatan khususnya, bagaimana boleh mendapat kepercayaan diri untuk menyembuhkan? Di sinilah faktor kepasrahan diperlukan sepenuhnya baik perawat mahupun pesakit sendiri… moga penyembuhan dapat terlaksana sebagaimana yang dikehendakiNya.

Reiki sebenarnya bekerja sendiri menurut hukum alam yang diciptakan oleh Allah.Tiada campur tangan pengamal kecuali melalui sentuhan tangan atau sekadar menjarakkan sedikit. Reiki bekerja seperti air yang mengalir, tanpa diarahkan akan mengisi bahagian tubuh yang kekurangan energi atau energinya kurang seimbang atau bahagian tubuh yang mengalami energi tersumbat. Itu sebabnya mengapa aliran energi akan berjalan dengan sendirinya meski tidak selalu sejalan dengan posisi tangan perawat. Berdasarkan pengamatan perawat dan pengalaman beberapa pesakit, energi akan langsung mengalir di bagian tubuh yang memerlukan.

Sebagai contoh : Kebiasaan pesakit tidak menyebutkan secara terperinci keluhan yang dialaminya, mungkin karena ia sendiri tidak mengerti mengenai apa yang dideritanya. Kebanyakan pesakit mengatakan pening-pening atau sakit kepala. Padahal sakit kepala biasanya tidak berdiri sendiri, sakit kepala memang terasa sakit di kepala, tapi penyebab atau puncanya boleh berada di mana saja, kerana banyak hal menjadi penyebab, tidak cukup tidur, perut sentiasa kosong, stress, fikir hutang, berjemur panas matahari dsb.

Dalam keadaan seperti ini, tanpa pengetahuan perawat mahupun pesakit, energi Reiki akan mengalir terus ke organ yang bermasalah, atau ke pusat emosi yang menjadi akarnya..apakah tersumbat atau terdapat energi-energi yang negatif. Ia akan mengisi energi ke daerah yang memerlukannya, menghilangkan hambatan pada jalannya energi yang tersumbat, akan meluruskan otot atau urat yang mungkin tidak berada di alur yang sepatutnya, bahkan mungkin juga mampu menarik bahagian tubuh yang sepatutnya lurus, misalnya pada kes-kes terkehel atau otot atau urat mengecut. Ini sama sekali tidak masuk akal bila dilihat dari sudut pandang perawat, kerana mereka tidak menggunakan cara menarik, mengurut ataupun menolak. Perawat hanya memberi sentuhan yang kadangkala dilakukan secara berjarak. Jadi, hukum apakah yang bekerja disini? Sebagai seorang yang mampu berfikir, tentu kita akan mengakui hukum alam-lah yang mengatasi masalah pesakit. Dan hukum alam tentu tidak bekerja sendiri, tapi atas penciptaan dan kehendak-Nya. Segalanya dari Dia Yang Maha Pencipta.

Reiki berjalan dan mengalir dengan lambat dan lembut. Ia tidak deras seperti air bah meskipun memiliki daya penolakan yang mengagumkan. Ia tidak menghentak kerana tidak memiliki daya hentakan. Ia mengalir dengan lembut, hangat dan memberi kenyamanan, baik melalui perawat mahupun pesakit. Sebelum energi reiki mengalir ke tubuh pesakit, ia terlebih dulu menyentuh tubuh perawat dengan energinya yang lembut dan hangat. Beberapa perawat bahkan ada yang merasakan panas kehangatan dan seperti arus elektrik kecil saat mengalirkan energi Reiki. Setelah tubuh perawat menerima bahagiannya, ia pun mengalir ke tubuh pesakit menurut keperluan sahaja.

Bila tubuh pesakit memang banyak bermasalah dan kekurangan energi, maka energi akan terus mengisinya hingga keperluan pesakit dipenuhi. Tidak pernah berlaku istilah ‘overload’ pada tubuh pesakit…mengalir sekadar perlu. Perawat yang cukup sensitif akan merasakan tarikan energi di tangannya dan merasakan sensasi itu sebagai kontak peribadi antara dia dan pesakit. Sepanjang sensasi itu masih terasa, selama itu pula tangan yang menyentuh bahagian tubuh pesakit akan berlangsung tanpa perlu dibatasi jangka waktunya. Adakalanya sensasi terasa menyenangkan, misalnya kehangatan yang nyaman, tapi tidak kurang juga rasa yang tak menyenangkan, seperti rasa menyedut, menggigit, sengal, kesemutan, ataupun rasa-rasa lain yang beraneka ragam bentuknya. Sejauh ini hal itu tak perlu dirisaukan dan dipersoalkan, kerana apa yang terjadi disebalik itu semua tidak seorangpun tahu. Perawat hanya mampu menduga proses apa yang sedang berlangsung, tapi itupun tidak selalu tepat. Ada banyak kondisi alam yang tidak difahami oleh manusia, termasuk sensasi Reiki.

Jadi walau telah diketahui betapa terdapat beberapa kelebihan dan keistimewaan reiki, ingatlah reiki itu adalah Tenaga Alam Semesta yang berjalan dan bekerja sesuai yang telah diperintahkan oleh Allah terhadapnya. Maka hukum alam semesta tetap berlaku sesuai dengan izin dan penguasaanNya.

Sama-samalah wahai pengamal reiki dan untuk diri saya juga… kita melatihkan diri supaya pasrah atas setiap perkara yang terjadi, ketika berdoa dan meminta pertolongan Allah khususnya. Pasrah tidak datang dengan sendiri tanpa kita berusaha mencapainya. Ingat, jangan biarkan sifat ego, sombong dan takbur bermaharajalela dalam diri.

Peganglah KUNCI ini baik-baik dan gunakanlah atas kebaikan manusia dan makhluk sejagat. Sekian dari saya. Moga dikurniakan manfaat bersama. Aamiin.

Wallahu’alam.

Sumber: Nur-Reiki Dot Com